Senin, 09 Mei 2016

cerpen cinta sedih



Kisah Cintaku

Begitulah kisah cintaku, hanya cinta satu arah. Aku sungguh tak mengerti dengan hatiku sendiri kenapa aku masih mencintai orang yang jelas-jelas menyia-nyiakan hatiku. Aku termenung pada dinginnya malam, sendiri dan terus seperti ini.
Aku menatap langit malam tanpa bintang dan bulan, seperti hati ini kosong tanpa ada yang mengisi. Rasanya sudah lama sejak aku putus dengan dia, orang yang paling aku cinta, orang yang mendapatkan hatiku pertama kali dan dia juga yang pertama kali membuat hatiku terluka, namun luka yang ia buat terlalu dalam hingga masih membekas dalam hati.
Kata-katanya masih teringat jelas dalam ingatanku “aku tak pantas untukmu, maafkan aku tidak bisa bersamamu”. Hingga saat ini aku tak bisa mengerti apa yang ada di pikirannya setelah waktu yang telah kita lewati bersama, bagaimana usahanya mendapatkan hatiku, meyakinkan aku bahwa dia laki-laki yang pantas untukku. Tapi entah kenapa dia masih ada dalam ingatanku mungkinkah karena aku masih cinta atau karena luka ini terlalu dalam.
Lima tahun yang aku sia-siakan mencintainya, dinginnya angin malam merasuki tubuhku, aku segera bangkit meninggalkan teras.
***
Dering alarms membangunkan ku, aku melihat jam “untung tidak kesiangan” kataku sambil menghembuskan napas lega.
Aku segera bergegas menyiapkan diri, hari ini pasti suasana kantor ramai karena deadline untuk terbitnya majalah tinggal beberapa hari.
Namaku sekar aku bekerja sebagai crew editing di sebuah majalah fesyen yang sedang berkembang.
“sekar, tunggu” teriak aldi sambil berlari menghampiriku.
“tumben ngga telat, apa tidurmu semalam nyenyak, apa semalam kau memimpikanku” katanya sambil meledekku.
Aldi adalah teman sekantorku, dia teman baikku selama aku bekerja disini dialah orang yang selalu membantuku bahkan sangkin akrabnya kita sampai digosipkan pacaran oleh teman-teman satu kantor, ini semua karena tingkahnya yang selalu memperlakukan aku seperti pacarnya. Aku tahu selama ini dia bertingkah seperti itu karena dia tahu masalah yang aku hadapi dengan dito. Dito adalah mantanku dia teman satu kuliahku dulu, lima tahun kami pacaran dan dua tahun sudah sejak kita putus tidak pernah lagi aku mendengarkan kabar tentang dia, bahkan teman satu kampuspun tidak tahu dia kemana, rumah orang tuanya dijual sejak kita putus.
Entahlah apa yang terjadi dengannya, terakhir aku dengar dari temannya dia sudah menikah.
“hello, pagi-pagi sudah ngelamun” suara aldi menyadarkanku.
“oh iya maaf al” jawabku.
“oh ya, nanti setelah pulang dari kantor lu ada acara ngga?” kata aldi.
“emangnya kenapa al, mau traktir gua ya?” kataku sambil menyodokkan lenganku.
“wah, sejak kapan lu belajar ngeramal, ko bisa tahu kalu gua mau ngajak lu makan sekalian ada yang mau gua omongin kar, bagaimana lu maukan?” jawabnya.
“kalau urusan makan gua ngga ada kompromi, lu kan tahu” jawabku sambil keluar dari lift.
Bersambung……



Tidak ada komentar:

Posting Komentar